Trisakti Bung Karno untuk 22 tahun bengkayang

Bengkayang, Teraskalbar.com - Bumi sebalo atau yang lebih di kenal dengan nama Bengkayang adalah daerah yang Secara geografis terletak di 0033’00” Lintang Utara sampai 1030’00” Lintang Utara dan 108039’00” Bujur Timur sampai 110010’00” Bujur Timur. Secara administratif Kabupaten Bengkayang bagian Utara berbatasan dengan Serawak-Malaysia Timur dan Kabupaten Sambas, bagian Selatan berbatasan Kabupaten Pontianak, bagian Barat berbatasan dengan Laut Natuna dan Kota Singkawang Dan bagian Timur berbatasan dengan Kabupaten Sanggau dan Kabupaten Landak. Daerah ini berdasarkan Undang-undang Nomor 10 Tahun  1999  telah di sahkan sebagai daerah otonomi pecahan dari Kabupaten Sambas. Tepat 22 tahun lalu pada tanggal 27 April 1999 Kabupaten Bengkayang resmi berdiri.

22 Tahun adalah bukan usia yang muda, namun sangat ironis bila kita melihat keadaan Kabupaten Bengkayang saat ini, memiliki letak geografis yang strategis  Dan sumber daya alam yang potensial serta populasi penduduk yang banyak namun tak mampu untuk mengubah wajah daerah ini menjadi lebih baik. Melihat kondisi seperti ini bukan waktunya untuk saling menyalahkan dan tidak ada yang bisa di salahkan pula, ini adalah pekerjaan rumah bersama, di mana masyarakat dan pemerintahan harus saling bersinergi, masyarakat harus bekerja sebagai penyeimbang roda pemerintahan Dan pemerintah harus berkerja maksimal untuk masyarakat dan harus bisa menerima saran dari masyarakat.

Melihat kondisi Bengkayang yang seperti ini terbesit dalam ingatan akan seorang founding father yang begitu fenomenal yaitu soekarno atau yang biasa lebih akrab di sapa bung karno. Bung karno pernah mencetuskan gagasan tentang tri sakti. bila melihat keadaan fisik Bengkayang dan kondisi masyarakatnya yang  haus akan perubahan, konsep tri sakti bung karno adalah salah satu ramuan yang boleh di gunakan untuk menyegarkan dahaga masyarakat serta untuk merubah kondisi fisik Kabupaten Bengkayang menjadi lebih baik.

Kompenen dari ramuan tri sakti gagasan Bung Karno yaitu Berdaulat dalam politik, Berdikari dalam ekonomi dan berkepribadian dalam budaya. di harapkan ramuan tri sakti gagsan bung karno ini bisa di implementasikan di dalam roda pemerintahan Kabupaten Bengkayang.

Berdaulat dalam politik artinya adalah tidak ada intervensi atau campur tangan pihak, ideology atau/dan asas politik lain dari luar indonesia (berpolitik ala Indonesia). Roda pemerintahan kabupaten bengkayang harus berjalan sesuai dengan ideology atau/Dan asas politik Negara Indonesia. Di harapkan dalam setiap kebijakan politik pemerintahan kabupaten bengkayang Tidak di lakukan secara otoriter Dan sembunyi-sembunyi dari masyarakat dalam artian harus melibatkan masyarakat, tidak menjalankan roda pemerintahaannya untuk keuntungan pribadi Dan segelintir orang di luar kepentingan masyarakat bengkayang, melainkan pemerintah kabupaten bengkayang harus menjalankan roda pemerintahannya sesuai dengan apa yang di butuhkan oleh semua masyarkat Bengkayang yang di dahului dengan melihat dan mengamati secara objektif kondisi sosial dan kultur masyarakat Bengkayang. Selain pemerintah, Masyarakat sebagai social control juga harus mengimplementasikan berdaulat dalam politik ini di setiap dinamika politiknya, dalam berpolitik masyarakat harus mampu mengorganisir diri untuk selalu mengkritisi dan menjadi penyeimbang pemerintah dengan berkiblat pada asas politik Indonesia, dan Dalam mengkritisi setiap kebijakan yang tidak pro rakyat masyarakat harus objektif serta menyampaikan aspirasi secara sopan Dan substantif.

Mandiri dalam ekonomi, di maknai bahwa pemerintahan Kabupaten Bengkayang harus  mengelola apa yang tersedia di daerahnya secara maksimal. Posisi geografis yang strategis serta kekayaan alam yang melimpah adalah modal kemandirian ekonomi Kabupaten Bengkayang, Pemerintah kabupaten bengkayang harus mampu memenuhi kebutuhan dasar masyarakatNya dengan mengelola sumber daya alam yang ada secara mandiri, bekerja secara padat karya, memanfaatkan, memperdaya dan memaksimalkan para petani, nelayan dan perajin yang ada di Kabupaten Bengkayang untuk memenuhi kebutuhan ekonomi masyarakat Kabupaten Bengkayang maupun Indonesia dan akan lebih baik bila komoditas asli Bengkayang dari tanah dan tangan masyarakat Bengkayang mampu menjadi komoditas ekspor. Begitu pula masyarakat harus menjadikan gagasan mandiri dalam ekonomi sebagai kerangka berpikir yang progresif, sembari menerima support dari pemerintah, masyarakat secara mandiri harus jeli melihat peluang ekonomi, harus kreatif  dan inovatif dalam mengelola kekayaan alam yang ada, memanfaatkan fasilitas yang ada dan menagih fasilitas yang belum tersedia, serta tetap bersinergi dengan pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan Dan sector sector ekonomi lainnya.

Berkepribadian dalam budaya, budaya adalah salah satu factor dari keberhasilan pembangunan, karena kebudayaan yang baik akan mementuk pribadi yang baik Dan pribadi yang baik akan membuahkan gagasan-gagasan baik untuk daerah. namun di sadari atau tidak, sebagian dari masyarakat Bengkayang ada yang tidak memahami budayanya, padahal nilai-nilai budaya sudah tercantum dalam pancasila sebagai ground norm bangsa Indonesia, sifat rasial atau sukuisme seperti ini akan menghambat perkembangan suatu daerah karna sifat rasial atau sukuisme ini menyebabkan keretakan di tubuh daerah itu sendiri, hal seperti rasial Dan sukuisme ini terbentuk di sebabkan karna kurangnya edukasi serta pemahaman tentang bagaimana cara berbangsa Dan bernegara, permasalahan semacam ini yang harusnya di selesaikan oleh pemerintah Kabupaten Bengkayang dengan memanfaatkan instansi pendidikan serta instansi lainnya di bawah naungan pemerintahan secara langsung maupun tidak langsung untuk memperkuat Dan menumbuhkan kembali pribadi budaya yang mulai tergerus, agar persatuan yang lebih kokoh tercipta dan perubahan terwujud. Sebagai masyarakat yang merasa sudah memiliki kepribadian dalam budaya Dan paham cara berbangsa Dan bernegara harus menuntun masyarakat lainnya yang masih memliki sifat rasial dan sukuisme untuk menjadi masyarakat yang juga mencintai budayanya serta paham cara berbangsa Dan bernegara demi mewujudkan kepentingan bersama di Kabupaten Bengkayang.

Selain untuk kepentingan kabupaten bengkayang, Terimplementasinya tri sakti di kabupaten bengkayang di harapkan bisa menjadi contoh bagi daerah lainnya.

Di hari jadi kabupaten bengkayang yang ke-22 ini layaknya aparat birokrasi Dan kita semua sebagai masyarakat untuk mawas diri dan di harapkan tulisan ini mampu memantik perasaan Dan pikiran kita semua untuk merasakan Dan memikirkan secara fundamental apa yang menjadi masalah di kabupaten bengkayang Dan kita semua tetap selalu bersinergi untuk merubah kabupaten bengkayang menjadi lebih baik.

Penulis: Bob Talino

Post a Comment

0 Comments