Warga Nahdiyin Kalbar wajib tau; Catat Baik Baik Isinya MengejutkanšŸ˜±

Pontianak,Teras Kalbar.Com-Peribahasa yang satu ini jelas kurang enak di dengar habis manis sepah di buang. Artinya setelah orang berjuang berjaya selanjutnya disia-siakan. Tidak ada angin tidak ada ombak keluarnya SK PBNU Terkait Penunjukan dan Pengesahan Karateker PW NU Kalbar telah mencoreng marwah bapak H. Hildi Hamid. Kita mengetahui bahwa beliau merupakan Kader terbaik NU Kalimantan Barat yang telah dipercaya oleh Negara Republik Indonesia sebagai Duta Besar Indonesia untuk Azerbaijan. Hildi Hamid menjadi bagian dari 20 Duta Besar Indonesia untuk berbagai negara yang dilantik oleh Presiden Jowowi bedasarkan Keputusan Presiden Nomor 91/T Tahun 2020 tanggal 11 September 2020, serta Nomor 92/P dan 93/P tahun 2020 tanggal 14 September 2020 Tentang Pengangkatan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Indonesia.

Konferwil VIII PWNU Kalimantan Barat tahun 2022 merupakan forum tertinggi Nahdlatul Ulama di Tingkat Wilayah Kalimantan Barat. Konferwi tersebut masih menyisakan prahara yang hingga saat ini masih belum tuntas. Surat Keputusan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Terkait Penunjukan dan Pengesahan Karateker PW NU Kalbar dengan nomor: 105/A.II.04/07/2022 mengejutkan pengurus PW NU Kalimantan Barat yang sedang melangsungkan prosesi Konferwil VIII. Hal ini sangat disayangkan oleh berbagai pihak terutama pengurus, Lembaga dan Banom-banom NU Kalimantan Barat. Selama ini Kontribusi Bapak H. Hildi Hamid selaku PW NU beserta jajarannya telah memberikan kontribusi penuh terhadap pengembangan-pengembangan organisasi khususnya Jam’iyah Nahdlatul Ulama Kalimantan Barat. Maka dari itu, kami meminta PB NU memberikan klarifikasi dan mengembalikan marwah beliau. Karena kita tahu beliau adalah tokoh sekaligus kader terbaik NU Kalbar, dan Tokoh Masyarakat Kayong Utara (Bupati Kayong Utara dua periode).

Kita mengetahui bahwa Nahdlatul Ulama merupakan perkumpulan/ jam’iyyah diniyyah Islamiyyah Ijtima’iyyah (Organisasi Sosial Keagamaan Islam), untuk menciptakan kemaslahatan masyarakat, kemajuan Bangsa, dan ketinggian harkat dan martabat manusia. Hal ini telah dikesampingkan oleh PB NU dengan keluarnya surat karateker PWNU Kalimantan Barat disaat proses pelaksanaan Konferwil ke VIII PWNU Kalbar. Kami selaku kader PMII Kalimantan Barat merasa kecewa karena orang tua kami telah menghilangkan sikap Tabayun dalam mengambil keputusan. Hal ini tentulah kurang baik dan akan menjadi tradisi dan pembelajaran generasi muda NU di masa mendatang. Kita selalu diajarkan tentang nilai-nilai aswaja Annahdliyah, Tawassuth (Moderat), I’tidal (Berkeadilan), Tawazun (Seimbang), Tasamuh (toleran), dan Amar ma’ruf nahi Munkar (mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemunkaran). Kini semua hanya tinggal nilai semata.

Dayat selaku pengurus PKC PMII Kalimantan barat periode 2018-2020 asal ketapang yang juga pernah menjadi pengurus cabang PMII  mengharapkan PB NU untuk memulihkan nama H. Hildi Hamid  dan PW NU Kalbar yang kepengurusan nya dinilai tidak baik karena di karateker. Kalau PB NU mau tegas dalam  menjalankan proses kaderisasi dalam mengambil keputusan, dayat berharap untuk mengoreksi PP GP Ansor yang sampai hari ini belum melaksanakan kongres,

 

Post a Comment

0 Comments