Diketahui sejak awal bahkan pasca Konfercab keberpihakan Muammar Kadafi kepada Sahabat Farhan sangat kuat terbukti dengan diperintahkannya Sahabat Farhan untuk segera mengajukan SK ke PB PMII walaupun Sahabat Farhan sudah dinyatakan kalah saat Konfercab pada bulan April lalu. Tak hanya sampai di situ, ia juga secara diam-diam melakukan segala cara untuk mempercepat pelantikan PC PMII Kota Pontianak yang secara tidak langsung telah menjadikan PC PMII Kota Pontianak menjadi dualisme kepengurusan.
Seperti yang tertuang dalam Berita Acara Konferensi Cabang PMII Kota Pontianak ke XXV yang menyatakan Sahabat Surahman terpilih secara Sah.
Beberapa jam sebelum dilaksanakannya Pelantikan tersebut, Ketua PKC PMII Kalbar beserta Kader PMII Se-Kalbar telah meminta mediasi kepada pihak yang bersangkutan yang mengaku intel sebagai pengaman di lokasi pelantikan, namun tidak mendapat respon yang baik, bahkan mereka dihadang agar tidak bisa masuk ke lokasi pelantikan. Alhasil Pelantikan yang sudah direncanakan secara illegal itu tetap dilakukan walaupun dasarnya sangat dipertanyakan.
Saat dimintai keterangan, Sahabat Wahid Hasyim selaku Ketua PKC PMII Kalimantan Barat menjelaskan bahwa "Kedatangan PB PMII di Kalimantan Barat itu untuk melantik PC PMII Kubu Raya dan tidak ada jadwal melantik PC PMII Pontianak, namun sepertinya kegiatan ini sengaja dimanfaatkan oleh oknum yang memiliki akses kesana, karena yang saya ketahui SK PC PMII Kota Pontianak masih dalam tahap pengajuan dan ketua yang terpilih adalah Sahabat Surahman".
Lebih lanjut Ketua PKC PMII Kalbar menjelaskan "Tadi malam saya konfirmasi kepada Sekjend PB PMII Sahabat Muhammad Rafsanjani terkait Pelantikan ini beliau mengatakan tidak pernah menandatangani SK PC PMII Kota Pontianak", tegas Wahid.
Jadi, Kepengurusan PC PMII Kota Pontianak yang dilantik tersebut adalah abal-abal dan illegal, karena bukan hasil dari demokrasinya kader PMII Kota Pontianak, sebagai kader di level akar rumput.
Ketua terpilih yang sebenarnya dari hasil demokrasinya PMII atau Konfercab adalah Surahman dan bukan Farhan.
0 Comments