Dalam kecelakaan tersebut mengakibatkan tiga pelajar tewas dari total 33 siswa yang menumpang di mobil pick up ketika saat tabrakan terjadi.
Dalam hal ini PKC PMII Kalimantan Barat melalui Biro Kajian, Pengembangan Intelektual, Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan dan Riset sangat menyayangkan kecelakaan tersebut bisa terjadi.
Kami turut berdukacita atas terjadinya kecelakaan ini yang mana telah menewaskan 3 tunas bangsa, tentu kejadian ini tidak lepas dari peran pemerintah setempat yang kurang memperhatikan bahwa transportasi angkutan kota di daerah tersebut kurang, hal ini yang menjadikan transportasi masyrakat untuk berpergian menjadi sulit dan hanya bisa menjadikan mobil bak terbuka sebagai alat transportasi,ungkap Andika Pengurus PKC PMII Kalbar.
Tolong perhatikan akses-akses daerah yang menjadi akses para siswa untuk berangkat ke sekolah karna ini sangat penting untuk menopang kemajuan pendidikan kita, supaya siswa untuk berangkat kesekolah lebih mudah dan sampai ke sekolah mereka menerima materi lebih fokus,tambah Andika.
Saya selaku kader pmii sekaligus seorang guru juga sangat perihatin masih ada daerah yang kurang angkutan trasnportasi yang mengakibatkan siswa susah untuk berangkat kesekolah. Bagaimana pendidikan kita akan maju sedangkan siswa mau pergi kesekolah saja sulit,lanjutnya.
Andika juga meminta kepada Menteri Pendidikan Republik Indonesia untuk memperhatikan transportasi siswa-siswi di daerah-daerah yang masih kurang memadai sehingga menjadi penghambat fokus pelajar dalam mencari ilmu.
Dan kami selaku PKC PMII Kalbar ingin menyampaikan kepada bapak Nadiem Anwar Makarim, dengan terjadinyan kecelakaan ini mohon menteri pendidikan juga dapat memperhatikan kondisi di daerah daerah yang tranportasi angkutan menuju tempat belajar sulit untuk bepergian tolong diberikan perhatian yang lebih. Dan kami juga menyampaikan tolong berikan bus angkutan sekolah supaya siswa dapat berpergian lebih mudah, pungkasnya.(Pathol Kurib )
0 Comments