Program Al-Miftah Lil Ulum merupakan sebuah metode cara cepat memahami dan membaca kitab kuning (kiab Gundul) dimana metode ini di berasal dari Pondok Pesantren Sidogiri Jawa Timur.
Di Kalimantan Barat tepatnya di Pondok Pesantren Daruttholibin Kecamatan Sungai Pinyuh Kabupaten Mempawah yang terletak di Desa, Peniraman juga ikut menerapkan metode tersebut yang dibimbing langsung oleh Guru Tugas (Guru Pembantu) yang didatangkan langsung dari Pondok Pesantren Sidogiri Jawa Timur hal tersebut menunjukkan keseriusan pihak Pondok Pesantren Daruttholibin untuk mendidik para santrinya agar menjadi santri yang menguasai Ilmu Alat yang tujuannya untuk memperdalam Ilmu Islam.
KH. Muhajir Alwi Pengasuh Pondok Pesantren Daruttholibin Peniraman dalam sambutannya mengatakan bahwa Pondok Pesantren Daruttholibin sudah dua kali berturut turut menjadi juara umum dalam Lomba Musamma tingkat Provinsi Kalimantan Barat.
Alhamdulillah tahun sebelum Covid pada perhelatan lomba musamma pondok Pesantren Daruttholibin juara umum tingkat Provinsi yang bersaing dengan Pondok Pesantren lainya. dan pada tahun ini Alhamdulillah juara umum lagi tentu hal tersebut salahsatunya berkat baroqah dari doa para bapak/ibu sekalian, ungkapnya.
Saya juga ucapkan terimakasih kepada ustadz yang telah meberikan ilmunya kepada para putra putri bapak ibu ini karna ini bagian dari sedekah karna ini bagian dari infaq kalau sudah berinfaq jangan khawatir karna malaikat berdoa "ya Allah orang yang berinfaq ini tolong di ganti ya Allah" insyaallah di ganti lebih besar,sebutnya.
Klw tdk sedekah maka malaikat yang satunya juga mendoakan "Ya Allah tolong orang yang menahan hartanya ini, harta yang rusak" innalilahi wa innailaihi rojion,lanjutnya.
Mari saling mendoakan agar pendidikan ini bisa maju semua pendidikan yang ada di peniraman utamanya di Pondok Pesantren Daruttholibin ini semoga semakin maju,pesannya.
Pembimbing Al Miftah Ustadz Khotibul Umam dalam sambutannya menjelaskan bahwa Program Al-Miftah Lil Ulum merupakan metode yang di buat oleh pondok pesantren Sidogiri pada tahun 2012 dan Alhamdulillah termasuk di Daruttholibin juga mengikuti juga, ungkapnya.
Ada empat sistem bagi yang pemula ada dimana para santri di ajarkan dasar-dasar Ilmu Nahwu setelah selesai pembelajaran 4 jilid ini akan di wisuda seperti malam ini karena mereka telah selesai menyelesaikan empat jilid pembelajaran tersebut,tambah Khotibul Umam.
Nanti setelah di wisuda para santri akan masuk ke Kelas Tahassus dimana para santri yang dalam tingkat ini akan diajarkan cara memaknai kitab kuning (kitab guntul) bukan hanya ini santri tersebut juga akan diajarkan cara memahami kitab tersebut, pungkas Khotibul Umam.
Penulis : Fathul Qorib
0 Comments